Diversifikasi dalam
investasi akan dapat menurunkan risiko portofolio. Penurunan risiko tersebut
akan efektif kalau saham-saham yang membentuk portofolio memiliki koefisien
korelasi yang rendah. Investor dapat memperoleh suatu investasi yang memberikan
tingkat keuntungan yang sama dengan risiko yang lebih rendah, atau dengan
risiko yang sama mampu mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi.
Portofolio yang mampu memberikan tingkat risiko minimal, ataupun tingkat
keuntungan yang optimal tersebut dikenal sebagai suatu portofolio yang efisien.
Dalam membentuk portofolio yang efisien, investor harus berpegang pada asumsi
tentang perilaku investor dalam pengambilan keputusan investasi yang akan
dipilih. Salah satu asumsi yang penting adalah bahwa semua investor tidak menyukai
risiko (risk averse). Seorang investor cenderung akan memilih investasi dengan
risiko rendah. Contohnya jika investasi A dengan return 7 % dan risiko 5%, dan
investasi B dengan return 7 % dan risiko 6 %; maka investor yang risk averse
akan cenderung memilih investasi A.
A.
Fungsi Utilitas dan Kurva Indiferen
Dalam ilmu ekonomi
dikenal adanya teori pilihan yang membahas proses pembuatan keputusan diantara
dua alternatif atau lebih pilihan. Salah satu konsep yang penting dalam teori
pilihan adalah konsep fungsi utilitas. Fungsi utilitas dapat diartikan sebagai
suatu fungsi matematis yang menunjukkan semua nilai dari berbagai alternatif
yang ada. Semakin tinggi nilai suatu pilihan, maka semakin tinggi utilitas
alternatif tersebut. Dalam manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan
preferensi investor terhadap pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan
return yang diharapkan.
Fungsi utilitas dapat
digambarkan dalam bentuk grafik sebagai kurva indiferen. Setiap kurva indiferen
menggambarkan suatu kumpulan portofolio dan return yang diharapkan dan
risikonya masing-masing. Setiap titik-titik yang terletak pada kurva indiferen
menggambarkan kombinasi return dan risiko suatu investasi yang akan memberikan
utilitas yang sama bagi investor.
Fungsi utilitas dalam
konteks portofolio menunjukkan preferensi investor terhadappilihaninvestasi.denganrisikodanreturnmasing-masing.
Penggambarannya dapat dilakukan melaluiindifference curve. Kurva ini digambarkan
dengan garis horizontal yang menunjukkan risiko dan garis vertikal memperlihatkan
return yang diharapkan. Satu indifference curve menggambarkan suatu kumpulan
portofolio dengan return dan risiko masing-masing. Setiap titik sepanjang
indifference curve menggambarkan kombinasi expected return dan risiko yang
memberikan utilitas sama bagi investor. Semakin jauh dari sumbu horizontal maka
semakin besar pula utilitasnya bagi investor. Gambar dibawah menunjukkan kurva
indiferen dari investor berkaitan dengan preferensi return dan risiko yang
mereka harapkan.

Seorang investor memiliki preferensi yang sama terhadap
setiap titik dalam kurva indiferen, karena titik-titik tersebut menggambarkan
seberapa besar tingkat risk averse seorang investor. Kemiringan (slope) positif
kurva indiferen menggambarkan bahwa investor selalu menginginkan return yang
lebih besar sebagai kompensasi atas risiko yang lebih tinggi yang harus mereka
tanggung. Gambar diatas menunjukkan bahwa semakin jauh kurva indiferen dengan
garis horizontal menandakan bahwa semakin tinggi utilitas bagi seorang
investor. Semakin tinggi utilitas suatu kurva indiferen berarti semakin tinggi
tingkat return yang diharapkan pada setiap tingkat risiko. Dalam gambar diatas
terlihat bahwa kurva indiferen U3 mempunyai nilai utilitas yang paling tinggi
dibandingkan dua kurva indiferen lainnya.
B.
Memilih
Portofolio Optimal
Dalam berinvestasi, pilihan portofolio yang efisien tidak
hanya ada satu tetapi banyak sekali portofolio efisien yang bisa dipilih oleh
investor. Markowitz menyatakan bahwa pemilihan portofolio investor didasarkan
pada preferensi investor berkaitan dengan return dan risiko masing-masing
portofolio. Dalam model Markowitz dikenal dengan konsep portofolio efisien dan
portofolio optimal untuk masing-masing investor. Portofolio efisien adalah
portofolio yang menyediakan return maksimal bagi investor dengan tingkat risiko
tertentu, atau portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return
tertentu. Sekumpulan portofolio yang efisien tersebut akan membentuk suatu
garis yang menggambarkan titik-titik portofolio yang efisien. Investor dapat
memilih salah satu titik dalam garis portofolio efisien tersebut yang
disesuaikan dengan preferensi investor terhadap return dan risiko. Pilihan
investor berkaitan dengan portofolio tersebut disebut sebagai portofolio yang
optimal bagi seorang investor. Sehingga, portofolio optimal investor adalah
portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang terdapat pada
portofolio yang efisien. Pemilihan portofolio yang optimal berdasarkan
preferensi investor terhadap return dan risiko yang ditunjukkan melalui suatu
kurva indifferen yang bersinggungan dengan garis portofolio yang efisien.
Gambar dibawah ini akan menunjukkan portofolio efisien, kurva indiferen, dan
portofolio optimal.
Gambar 4.2 Portofolio efisien dan
portofolio optimal

Salah satu titik
kombinasi portofolio yang dipilih investor dari garis BCDE disebut sebagai
portofolio optimal. Pemilihan portofolio optimal ditentukan oleh preferensi
investor terhadap return yang diharapkan dan risiko. Preferensi investor ditunjukkan
melalui kurva indiferen ( u1 dan u2). Dalam gambar diatas terlihat bahwa kurva
indiferen investor bertemu dengan permukaan portofolio efisien pada garis D.
Hal ini berarti bahwa Portofolio yang optimal bagi investor tersebut adalah
portofolio D, karena portofolio D menawarkan return yang diharapkan dan risiko
yang sesuai dengan preferensi investor tersebut.
Semua titik-titik
portofolio yang terdapat dalam garis efisien mempunyai kedudukan sama antara
satu dengan yang lainnya. Artinya, tidak ada titik-titik portofolio di
sepanjang garis efisien mendominasi titik portofolio yang lainnya yang
sama-sama terletak pada garis efisien. Dalam hal ini, model Markowitz tidak memasukkan
isu bahwa investor boleh meminjam dana untuk membiayai portofolio pada aset berisiko.
Model ini juga belum mengakomodasikan kemungkinan investasi pada aset bebas
risiko. Dalam kenyataannya, investor akan mengestimasi input yang berbeda dalam
model Markowitz sehingga garis permukaan efisien antar investor dimungkinkan
akan berbeda satu dengan yang lainnya.
C.
Memilih Kelas Aset Optimal
Investor setelah dapat
menentukan portofolio yang optimal bagi dirinya. Mereka perlu mempersiapkan
manajemen portofolio yang optimal sehingga tingkatan return dan risiko yang
diharapkan investor bisa tercapai. Pada dasarnya manajemen portofolio terdiri
dari tiga aktivitas utama yang meliputi:
1) Pembuatan keputusan alokasi aset
2) Penentuan porsi dana yang akan
diinvestasikan untuk masing-masing aset
3) Pemilihan aset-aset dari kelas aset
yang telah dipilih.
Kelas aset adalah
pengelompokan aset-aset berdasarkan jenis-jenis aset seperti saham, obligasi,
real estate, sekuritas luar negeri, emas, dan lain-lain. Dalam investasi riil,
investor harus menentukan kelas aset mana saja dan berapa besar proporsi yang
akan dibeli pada masing-masing aset tersebut. Dalam hal ini, investor perlu
melakukan keputusan alokasi aset (aset allocation decision). Keputusan alokasi
aset merupakan keputusan investor yang menyangkut pemilihan kelas-kelas aset
yang akan dijadikan sebagai pilihan investasi dan juga besaran alokasi dana
investor yang akan diinvestasikan dalam kelas aset tersebut. Contohnya seorang
investor memiliki modal Rp. 1 milyar ingin menginvestasikan modalnya. Setelah
melakukan pemikiran dan membuat keputusan alokasi aset, maka investor tersebut
memutuskan untuk mengalokasikan dananya dalam aset- aset berbeda meliputi real
estate, deposito, dan saham dengan proporsi dana untuk masing-masing aset yaitu
real estate Rp. 450 juta, deposito Rp. 200 juta, dan sisanya pada saham sebesar
Rp. 350 juta.
Keputusan aset tidak
hanya meliputi penentuan aset pada satu negara, tetapi dapat dilakukan pada
beberapa aset yang terletak pada negara yang berbeda. Diversifikasi alokasi
aset pada berbagai negara perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Berapa
persen porsi dana yang diinvestasikan pada setiap negara yang dipilih investor sebagai tempat investasi?
2. Dalam
tiap negara yang dipilih, berapa persen porsi dana yang akan diinvestasikan
pada kelas aset tertentu?
3. Dalam
setiap kelas aset, berap persenkah dana yang akan diinvestasikan pada setiap
jenis aset dalam kelas aset bersangkutan?
Manfaat yang diperoleh dengan melakukan
diversifikasi antar negara pada dasarnya sama dengan manfaat pada diversifikasi
aset individual yaitu meminimalkan risiko pada tingkat tertentu untuk return
yang diharapkan. Dengan difersivikasi internasional diharapkan akan diperoleh
kombinasi portofolio aset yang lebih optimal karena memiliki lebih banyak
pilihan aset dibandingkan apabila melakukan portofolio aset hanya dalam satu
negara. Sama seperti pada portofolio aset individual, portofolio kelas aset
yang optimal juga ditentukan oleh preferensi investor terhadap risiko dan
return yang diharapkan. JIka ada portofolio kelas aset yang sesuai dengan
preferensi investor, maka investor tersebut nantinya akan memilih portofolio
itu menjadi portofolio optimal bagi mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, J. 2000. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta
Hartono, J. 2005. Pasar Efisien Secara
Keputusan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis
Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta
Alteza, Muniya.2010. Diktat Manajemen
Investasi.pdf.Yogyakarta (Diakses pada tanggal 25 Oktober 2015 pada pukul 7.58
WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar