Rabu, 13 April 2016

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN



 Diversifikasi dalam investasi akan dapat menurunkan risiko portofolio. Penurunan risiko tersebut akan efektif kalau saham-saham yang membentuk portofolio memiliki koefisien korelasi yang rendah. Investor dapat memperoleh suatu investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang sama dengan risiko yang lebih rendah, atau dengan risiko yang sama mampu mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Portofolio yang mampu memberikan tingkat risiko minimal, ataupun tingkat keuntungan yang optimal tersebut dikenal sebagai suatu portofolio yang efisien. Dalam membentuk portofolio yang efisien, investor harus berpegang pada asumsi tentang perilaku investor dalam pengambilan keputusan investasi yang akan dipilih. Salah satu asumsi yang penting adalah bahwa semua investor tidak menyukai risiko (risk averse). Seorang investor cenderung akan memilih investasi dengan risiko rendah. Contohnya jika investasi A dengan return 7 % dan risiko 5%, dan investasi B dengan return 7 % dan risiko 6 %; maka investor yang risk averse akan cenderung memilih investasi A.
A.     Fungsi Utilitas dan Kurva Indiferen
Dalam ilmu ekonomi dikenal adanya teori pilihan yang membahas proses pembuatan keputusan diantara dua alternatif atau lebih pilihan. Salah satu konsep yang penting dalam teori pilihan adalah konsep fungsi utilitas. Fungsi utilitas dapat diartikan sebagai suatu fungsi matematis yang menunjukkan semua nilai dari berbagai alternatif yang ada. Semakin tinggi nilai suatu pilihan, maka semakin tinggi utilitas alternatif tersebut. Dalam manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan preferensi investor terhadap pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan return yang diharapkan.
Fungsi utilitas dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai kurva indiferen. Setiap kurva indiferen menggambarkan suatu kumpulan portofolio dan return yang diharapkan dan risikonya masing-masing. Setiap titik-titik yang terletak pada kurva indiferen menggambarkan kombinasi return dan risiko suatu investasi yang akan memberikan utilitas yang sama bagi investor.
Fungsi utilitas dalam konteks portofolio menunjukkan preferensi investor terhadappilihaninvestasi.denganrisikodanreturnmasing-masing. Penggambarannya dapat dilakukan melaluiindifference curve. Kurva ini digambarkan dengan garis horizontal yang menunjukkan risiko dan garis vertikal memperlihatkan return yang diharapkan. Satu indifference curve menggambarkan suatu kumpulan portofolio dengan return dan risiko masing-masing. Setiap titik sepanjang indifference curve menggambarkan kombinasi expected return dan risiko yang memberikan utilitas sama bagi investor. Semakin jauh dari sumbu horizontal maka semakin besar pula utilitasnya bagi investor. Gambar dibawah menunjukkan kurva indiferen dari investor berkaitan dengan preferensi return dan risiko yang mereka harapkan.
Gambar 4.1 Kurva indiferen investor

                          







            Seorang investor memiliki preferensi yang sama terhadap setiap titik dalam kurva indiferen, karena titik-titik tersebut menggambarkan seberapa besar tingkat risk averse seorang investor. Kemiringan (slope) positif kurva indiferen menggambarkan bahwa investor selalu menginginkan return yang lebih besar sebagai kompensasi atas risiko yang lebih tinggi yang harus mereka tanggung. Gambar diatas menunjukkan bahwa semakin jauh kurva indiferen dengan garis horizontal menandakan bahwa semakin tinggi utilitas bagi seorang investor. Semakin tinggi utilitas suatu kurva indiferen berarti semakin tinggi tingkat return yang diharapkan pada setiap tingkat risiko. Dalam gambar diatas terlihat bahwa kurva indiferen U3 mempunyai nilai utilitas yang paling tinggi dibandingkan dua kurva indiferen lainnya.
B.     Memilih Portofolio Optimal
            Dalam berinvestasi, pilihan portofolio yang efisien tidak hanya ada satu tetapi banyak sekali portofolio efisien yang bisa dipilih oleh investor. Markowitz menyatakan bahwa pemilihan portofolio investor didasarkan pada preferensi investor berkaitan dengan return dan risiko masing-masing portofolio. Dalam model Markowitz dikenal dengan konsep portofolio efisien dan portofolio optimal untuk masing-masing investor. Portofolio efisien adalah portofolio yang menyediakan return maksimal bagi investor dengan tingkat risiko tertentu, atau portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Sekumpulan portofolio yang efisien tersebut akan membentuk suatu garis yang menggambarkan titik-titik portofolio yang efisien. Investor dapat memilih salah satu titik dalam garis portofolio efisien tersebut yang disesuaikan dengan preferensi investor terhadap return dan risiko. Pilihan investor berkaitan dengan portofolio tersebut disebut sebagai portofolio yang optimal bagi seorang investor. Sehingga, portofolio optimal investor adalah portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang terdapat pada portofolio yang efisien. Pemilihan portofolio yang optimal berdasarkan preferensi investor terhadap return dan risiko yang ditunjukkan melalui suatu kurva indifferen yang bersinggungan dengan garis portofolio yang efisien. Gambar dibawah ini akan menunjukkan portofolio efisien, kurva indiferen, dan portofolio optimal.
Gambar 4.2 Portofolio efisien dan portofolio optimal
Salah satu titik kombinasi portofolio yang dipilih investor dari garis BCDE disebut sebagai portofolio optimal. Pemilihan portofolio optimal ditentukan oleh preferensi investor terhadap return yang diharapkan dan risiko. Preferensi investor ditunjukkan melalui kurva indiferen ( u1 dan u2). Dalam gambar diatas terlihat bahwa kurva indiferen investor bertemu dengan permukaan portofolio efisien pada garis D. Hal ini berarti bahwa Portofolio yang optimal bagi investor tersebut adalah portofolio D, karena portofolio D menawarkan return yang diharapkan dan risiko yang sesuai dengan preferensi investor tersebut.
Semua titik-titik portofolio yang terdapat dalam garis efisien mempunyai kedudukan sama antara satu dengan yang lainnya. Artinya, tidak ada titik-titik portofolio di sepanjang garis efisien mendominasi titik portofolio yang lainnya yang sama-sama terletak pada garis efisien. Dalam hal ini, model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam dana untuk membiayai portofolio pada aset berisiko. Model ini juga belum mengakomodasikan kemungkinan investasi pada aset bebas risiko. Dalam kenyataannya, investor akan mengestimasi input yang berbeda dalam model Markowitz sehingga garis permukaan efisien antar investor dimungkinkan akan berbeda satu dengan yang lainnya.
C.     Memilih Kelas Aset Optimal
Investor setelah dapat menentukan portofolio yang optimal bagi dirinya. Mereka perlu mempersiapkan manajemen portofolio yang optimal sehingga tingkatan return dan risiko yang diharapkan investor bisa tercapai. Pada dasarnya manajemen portofolio terdiri dari tiga aktivitas utama yang meliputi:
1) Pembuatan keputusan alokasi aset
2) Penentuan porsi dana yang akan diinvestasikan untuk masing-masing aset
3) Pemilihan aset-aset dari kelas aset yang telah dipilih.
Kelas aset adalah pengelompokan aset-aset berdasarkan jenis-jenis aset seperti saham, obligasi, real estate, sekuritas luar negeri, emas, dan lain-lain. Dalam investasi riil, investor harus menentukan kelas aset mana saja dan berapa besar proporsi yang akan dibeli pada masing-masing aset tersebut. Dalam hal ini, investor perlu melakukan keputusan alokasi aset (aset allocation decision). Keputusan alokasi aset merupakan keputusan investor yang menyangkut pemilihan kelas-kelas aset yang akan dijadikan sebagai pilihan investasi dan juga besaran alokasi dana investor yang akan diinvestasikan dalam kelas aset tersebut. Contohnya seorang investor memiliki modal Rp. 1 milyar ingin menginvestasikan modalnya. Setelah melakukan pemikiran dan membuat keputusan alokasi aset, maka investor tersebut memutuskan untuk mengalokasikan dananya dalam aset- aset berbeda meliputi real estate, deposito, dan saham dengan proporsi dana untuk masing-masing aset yaitu real estate Rp. 450 juta, deposito Rp. 200 juta, dan sisanya pada saham sebesar Rp. 350 juta.
Keputusan aset tidak hanya meliputi penentuan aset pada satu negara, tetapi dapat dilakukan pada beberapa aset yang terletak pada negara yang berbeda. Diversifikasi alokasi aset pada berbagai negara perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1.      Berapa persen porsi dana yang diinvestasikan pada setiap negara yang    dipilih investor sebagai tempat investasi?
2.      Dalam tiap negara yang dipilih, berapa persen porsi dana yang akan diinvestasikan pada kelas aset tertentu?
3.      Dalam setiap kelas aset, berap persenkah dana yang akan diinvestasikan pada setiap jenis aset dalam kelas aset bersangkutan?
Manfaat yang diperoleh dengan melakukan diversifikasi antar negara pada dasarnya sama dengan manfaat pada diversifikasi aset individual yaitu meminimalkan risiko pada tingkat tertentu untuk return yang diharapkan. Dengan difersivikasi internasional diharapkan akan diperoleh kombinasi portofolio aset yang lebih optimal karena memiliki lebih banyak pilihan aset dibandingkan apabila melakukan portofolio aset hanya dalam satu negara. Sama seperti pada portofolio aset individual, portofolio kelas aset yang optimal juga ditentukan oleh preferensi investor terhadap risiko dan return yang diharapkan. JIka ada portofolio kelas aset yang sesuai dengan preferensi investor, maka investor tersebut nantinya akan memilih portofolio itu menjadi portofolio optimal bagi mereka.








DAFTAR PUSTAKA
Hartono, J. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta
Hartono, J. 2005. Pasar Efisien Secara Keputusan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta
Alteza, Muniya.2010. Diktat Manajemen Investasi.pdf.Yogyakarta (Diakses pada tanggal 25 Oktober 2015 pada pukul 7.58 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar